Membuat Sendiri Pestisida Alami
Sumber: Tabloid Nova No. 746/XV- 20 Oktober 2002).
Pemakaian pestisida menimbulkan banyak masalah. Selain merusak lingkungan, juga menjadi penyebab timbulnya kanker (karsinogenik). Pilihannya, gunakan pestisida lami. Bisa dibuat sendiri, kok.
Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama,sedangkan cide bermakna membunuh. Pestisida adalah nama lain untuk racun yang digunakan untuk membunuh penggangu tumbuhan, ternak dan sebagainya. Pemakaian pestisida berlebihan akan membawa dampak negatifterhadap lingkungan terutama kerusakan tanah. Belum lagi dampak buruknya terhadap kesehatan kita.
Nah, agar hasil panen Anda lebih aman untuk dikonsumsi, sebaiknya menggunakan pestisida alami yang justru akan mendapatkan beberapa keuntungan, diantaranya :
1. Daya kerja selektif, pestisida alami tidak mempengaruhi tanaman, tapi hanya berpengaruh pada hama pengganggu.
2. Tidak meracuni hasil pertanian.
3. Musuh alami tidak ikut musnah
4. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga
5. Murah.
Dari bahan-bahan sekitar, kita bisa membuat pestisida sendiri. Hasilnya pun tidak kalah dibandingkan pestisida kimia yang jelas-jelas merugikan, baik bagi kesehatan maupun bagi kantong kita. Bahan-bahan seperti bawang putih, merica, cabai, sambiloto bisa dipakai untuk mengusir hma. Termasuk juga tanaman yang biasa kita lihat dipinggir selokan, seperti tanaman babandotan.
Berikut beberapa jenis tumbuhan yang dpat digunakan sebagai pestisida alami.
Nimba (Azadiracta indica)
Ambil dua genggam bijinya, ditumbuk dan dicampur dengan 1 liter air. Lalu, aduk sampai rata. Setelah didiamkan 12 jam, kemudian saring. Bahan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaanya harus ditambah dengan air sebagai penegncer.
Selain biji, daunnya juga bisa digunakan untuk pestisida. Ambil daun sebanyak 1 kg, lalu rebus dengan 5 liter air. Diamkan selama 12 jam, kemudian saring. Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman.
Tembakau (Nicatium tabacum)
Batang atau daunnya dapat digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3-4 hari. Setelah direbus selama 15 menit, saring dan dinginkan. Pestisida ini bisa digunakan untuk mengusir kutu daun.
Tuba (Derris eleptica)
Akar dan kulit kayu ditumbuk sampai hancur benar. Kemudian campur dengan air dibuat ekstrak. Campur enam sendok makan esktrak dengan 3 liter air. Bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.
Temu-temuan
Ambil rimpangnya, kemudian tumbuk halus dicampur air urine (air seni) sapi. Kemudian diencerkan dengan perbandingan 1 : 2-6 liter. Campuran ini dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.
Kucai (Allium schonaoresum)
Seduh kucai dengan air mendidih, kemudian disaring dan biarkan dingin. Ramuan ini dapat mengusir pengganggu tanaman mentimun.
Bawang putih (Allium sativum)
Bawang putih atau bawang bombai digiling bersama cabai, tambahkan sedikit air. Diamkan sekitar 1 jam. Lalu, berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, setelah itu ditutup. Simpan Selma 7-10 hari di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Berguna untuk membasmi serangga.
Abu bakaran kayu
Taburkan abu disekeliling akar tanaman bawang Bombay, kol atau lobak. Abu berguna mengendalikan siput, ulat grayak serta belatung berakar (root maggot).
Cabai merah (Capsium annum)
Jemur cabai sampai kering, kemudian gilinglah hingga menjadi tepung. Untuk menggunakannya, anda cuku p mencapai tepung cabai dengan air secukupnya sebagai pengendali semut.
Kemangi (Ocium sanetu)
Daun kemangi dijemur hingga kering kemudian direbus sampai mendidih. Air rebusan tersebut dapat kita gunakan sebagai pestisida alami yaitu mengusir serangga.
Bisi Srikaya ( Anoma squamosa)
Tumbuk beberapa buah biji srikaya hingga menjadi tepung. Kemudian campur dengan air secukupnya . ramuan ini dapat mengusir apit, semut, dan hama lain yang menyerang tanaman.
Selain berasal dari rempah-rempah dan dedaunan, kita bisa memantaatkan buah-buahan busi sebagai pestisida Effectives Microorganismes (EM).
Ambil buah-buahan busuk kira-kira 4 buah (5 kg) untuk diperas atau diparut hingga halus dan disaring untuk diambil sarinya. Siapkan juga ¼ kg bawang putih yang sudah dihaluskan. Campur keduanya dan tambahkan air tape ketan/cuka/alcohol sebanyak 10 sendok makan. Ditambahkan air bekas cucian beras 1 liter dan 1 ons gula pasir.
Masukkan cairan kedalam botol diperam ditempat yang terhindar dari sinar matahari langsung selama 2 minggu. Untuk menggunakannya larutan itu dicampur air de ngan perbandingan 10 sendok makan EM : 10 liter air.
Selain bertindak sebagai pestisida, EM dapat berfungsi sebagai pupuk tanaman. Oleh karena teridir dari mikroorganisme nabati alami, larutan ini hanya bertahan selama 3 bulan. Cara pemakaiannya cukup mudah. Apabila terdapat tanda-tanda serangan hama, larutan EM yang sudah dicampur dengan air disemprotkan langsung pada tanaman.
Pemakaian pestisida menimbulkan banyak masalah. Selain merusak lingkungan, juga menjadi penyebab timbulnya kanker (karsinogenik). Pilihannya, gunakan pestisida lami. Bisa dibuat sendiri, kok.
Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama,sedangkan cide bermakna membunuh. Pestisida adalah nama lain untuk racun yang digunakan untuk membunuh penggangu tumbuhan, ternak dan sebagainya. Pemakaian pestisida berlebihan akan membawa dampak negatifterhadap lingkungan terutama kerusakan tanah. Belum lagi dampak buruknya terhadap kesehatan kita.
Nah, agar hasil panen Anda lebih aman untuk dikonsumsi, sebaiknya menggunakan pestisida alami yang justru akan mendapatkan beberapa keuntungan, diantaranya :
1. Daya kerja selektif, pestisida alami tidak mempengaruhi tanaman, tapi hanya berpengaruh pada hama pengganggu.
2. Tidak meracuni hasil pertanian.
3. Musuh alami tidak ikut musnah
4. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga
5. Murah.
Dari bahan-bahan sekitar, kita bisa membuat pestisida sendiri. Hasilnya pun tidak kalah dibandingkan pestisida kimia yang jelas-jelas merugikan, baik bagi kesehatan maupun bagi kantong kita. Bahan-bahan seperti bawang putih, merica, cabai, sambiloto bisa dipakai untuk mengusir hma. Termasuk juga tanaman yang biasa kita lihat dipinggir selokan, seperti tanaman babandotan.
Berikut beberapa jenis tumbuhan yang dpat digunakan sebagai pestisida alami.
Nimba (Azadiracta indica)
Ambil dua genggam bijinya, ditumbuk dan dicampur dengan 1 liter air. Lalu, aduk sampai rata. Setelah didiamkan 12 jam, kemudian saring. Bahan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaanya harus ditambah dengan air sebagai penegncer.
Selain biji, daunnya juga bisa digunakan untuk pestisida. Ambil daun sebanyak 1 kg, lalu rebus dengan 5 liter air. Diamkan selama 12 jam, kemudian saring. Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman.
Tembakau (Nicatium tabacum)
Batang atau daunnya dapat digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3-4 hari. Setelah direbus selama 15 menit, saring dan dinginkan. Pestisida ini bisa digunakan untuk mengusir kutu daun.
Tuba (Derris eleptica)
Akar dan kulit kayu ditumbuk sampai hancur benar. Kemudian campur dengan air dibuat ekstrak. Campur enam sendok makan esktrak dengan 3 liter air. Bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.
Temu-temuan
Ambil rimpangnya, kemudian tumbuk halus dicampur air urine (air seni) sapi. Kemudian diencerkan dengan perbandingan 1 : 2-6 liter. Campuran ini dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.
Kucai (Allium schonaoresum)
Seduh kucai dengan air mendidih, kemudian disaring dan biarkan dingin. Ramuan ini dapat mengusir pengganggu tanaman mentimun.
Bawang putih (Allium sativum)
Bawang putih atau bawang bombai digiling bersama cabai, tambahkan sedikit air. Diamkan sekitar 1 jam. Lalu, berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, setelah itu ditutup. Simpan Selma 7-10 hari di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Berguna untuk membasmi serangga.
Abu bakaran kayu
Taburkan abu disekeliling akar tanaman bawang Bombay, kol atau lobak. Abu berguna mengendalikan siput, ulat grayak serta belatung berakar (root maggot).
Cabai merah (Capsium annum)
Jemur cabai sampai kering, kemudian gilinglah hingga menjadi tepung. Untuk menggunakannya, anda cuku p mencapai tepung cabai dengan air secukupnya sebagai pengendali semut.
Kemangi (Ocium sanetu)
Daun kemangi dijemur hingga kering kemudian direbus sampai mendidih. Air rebusan tersebut dapat kita gunakan sebagai pestisida alami yaitu mengusir serangga.
Bisi Srikaya ( Anoma squamosa)
Tumbuk beberapa buah biji srikaya hingga menjadi tepung. Kemudian campur dengan air secukupnya . ramuan ini dapat mengusir apit, semut, dan hama lain yang menyerang tanaman.
Selain berasal dari rempah-rempah dan dedaunan, kita bisa memantaatkan buah-buahan busi sebagai pestisida Effectives Microorganismes (EM).
Ambil buah-buahan busuk kira-kira 4 buah (5 kg) untuk diperas atau diparut hingga halus dan disaring untuk diambil sarinya. Siapkan juga ¼ kg bawang putih yang sudah dihaluskan. Campur keduanya dan tambahkan air tape ketan/cuka/alcohol sebanyak 10 sendok makan. Ditambahkan air bekas cucian beras 1 liter dan 1 ons gula pasir.
Masukkan cairan kedalam botol diperam ditempat yang terhindar dari sinar matahari langsung selama 2 minggu. Untuk menggunakannya larutan itu dicampur air de ngan perbandingan 10 sendok makan EM : 10 liter air.
Selain bertindak sebagai pestisida, EM dapat berfungsi sebagai pupuk tanaman. Oleh karena teridir dari mikroorganisme nabati alami, larutan ini hanya bertahan selama 3 bulan. Cara pemakaiannya cukup mudah. Apabila terdapat tanda-tanda serangan hama, larutan EM yang sudah dicampur dengan air disemprotkan langsung pada tanaman.